Senin, 25 Maret 2013


Lalu dtg seorang Samaria, yg sdg dlm perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat org itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. (Lukas 10:33)


Beberapa buruh menemui sang majikan.
Mereka mengeluhkan ongkos
angkutan yg semakin mahal, dan meminta sang majikan untuk bersedia membantu.

Perusahaan itu sdh ada di sana bertahun-tahun, turun-temurun, mereka juga sdh saling mengenal baik.

Sang majikan mengatakan bahwa sebenarnya beliau ingin sekali membantu, namun keuangan perusahaan tak cukup memungkinkan.
Sedangkan menyediakan
kendaraan angkutan yg layak pun kesulitan.
Hanya ada dua buah truk tua yg biasa digunakan untuk mengangkut barang.
Bila pekerja tak keberatan, mereka bisa memakainya untuk antar jemput setiap hari.
Ternyata, para pekerja itu menyambut dengan gembira.
Kata mereka, “Kami ini buruh kecil yg terbiasa hidup berat.
Naik truk berdesak-desakan bkn hal yg sulit buat kami.”
Dan, keesokan hari berbondong-bondong para buruh itu berangkat dan pulang kerja bersama-sama.
Tidak seorangpun ada yg terlambat datang.

Bila anda bermaksud memberikan sesuatu bagi org lain, jangan
tunggu semuanya sempurna.
Pemberian yg menurut kita kecil, ternyata bisa berdampak besar bagi orang yg menerimanya bila didasarkan dengan hati yg mau memberi yg terbaik.
Pemberian yg terbaik tdk hrs
mewah atau mahal, tetapi ‘apa yg terbaik yg anda miliki’.

Bila anda hidup seadanya, berikanlah yg terbaik.
Bila anda hidup berlebihan,
berikanlah yg terbaik.
Memberikan hidup anda kepada Tuhan adalah mutlak dan memberikan bagian dari hidup anda kepada sesama adalah langkah selanjutnya dalam mengiring Tuhan.

Jadi, saat anda berhenti untuk memberi, artinya sama dengan anda berhenti mengiring Tuhan.

Teruslah memberi dan maju dalam mengiring Tuhan.

‎​Tuhan melihat pemberian dan perbuatan baik Anda.
Tuhan senang ketika Anda memberi dan Ia akan mencurahkan kemurahanNya atas Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar