Jumat, 17 Februari 2012

 Handbag saya selalu penuh barang. Handbag saya pernah dijuluki kantong ajaib doraemon (yάπĝ pernah nyindir, tolong ). Alasan saya membawa serta begitu banyak barang adalah karena saya selalu ingin siap sedia. Apalagi jika kau punya dua anak kecil yάπĝ selalu membutuhkan sesuatu.
Anda perlu tissue basah/kering ? Pembalut (maaf) ? Obat sakit kepala ? Minyak anti serangga ? Pena ? Kertas untuk catatan ? Air minum ? Senter kecil ? Penutup luka ? Buku teka teki silang untuk mengisi waktu ?
Handbag saya selalu siap sedia. 
Dan itu membuat bahu saya sakit.

Seharusnya Anda melihat isi mobil saya saat masi lajang dulu. Seakan seluruh isi kamar kos saya mengirim setiap wakilnya кε dalam mobil mungil saya. Itu membuat saya merasa aman setiap saat. Getting ready for everything. Dan itu membuat saya benar-benar repot ketika hendak membawa mobil itu кε carwash station.

Ketika saya mulai berjogging, saya membawa blackberry saya, handphone CDMA, serenceng kunci, uang, dan handuk kecil. Berlari dengan saku penuh barang tidak membuat saya dapat berlari dengan tenang. Setelah beberapa waktu, saya berlari hanya dengan membawa handuk kecil saja.
Άpά yάπĝ berlaku bagi jogging, berlaku juga bagi iman. Tuhan menyediakan perlombaan marathon kehidupan bagi kita. Dan kita tidak dapat berlari dengan membawa begitu banyak barang. Bagaimana kita bisa berbagi kasih karunia jika kita sendiri penuh rasa bersalah ? Bagaimana kita bisa menawarkan penghiburan jika semangat kita sendiri lemah ? Bagaimana kita bisa membantu mengangkat beban orang lain jika kedua lengan kita sendiri penuh tas kekuatiran, kantong kemarahan, keresek kesombongan dan sekoper rasa rendah diri, sambil menyeret sekarung rasa patah hati ?
"Marilah kepada-Ku.... " Yesus mengundang...."semua yάπĝ letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan..."

The Lord is my shepherd, I shall not want...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar