PENUNDAAN Procrastination
Sudah lama sekali saya ingin menata kembali meja kerja dan ruang kantor saya; Sudah lama sekali Amir ingin mengambil kursus keuangan; Sudah lama sekali Joko ingin belajar Photoshop; Sudah lama sekali Lina ingin menata kembali taman belakang rumah. Semuanya tertunda, seminggu, sebulan, setahun atau lebih. Mengapa kita menunda sesuatu yang seharusnya sudah kita lakukan sejak dulu? Kebiasaan ini menular kebagian kerja juga, yang sering mensabotasi kesuksesan kita.
Kita sering punya catatan panjang apa yang harus dilakukan (tapi semua tidak selesai2 juga). Frustasi, tidak fokus kerja, tidak dapat mengambil keputusan, keyakinan yang rendah akan diri sendiri. Semua ini karena kebiasaan kita menunda. Penundaan, mengapa dan bagaimana mengatasinya?
Biasanya yang dituduhkan sebagai alasan penundaan adalah “kemalasan”, atau “tidak punya waktu”, dua kambing hitam yang sebenarnya bukan alasan sesungguhnya. Alasan penundaan, biasanya adalah karena salah satu dari 3 varian alasan: 1. Perasaan tidak mampu mengatasi keseluruhan pekerjaan (overwhelm); 2. Ketakutan akan kegagalan.; dan, 3. Ketakutan kita tidak mampu menyelesaikan dengan baik atau sempurna.
Penyembuhan kebiasaan ‘Penundaan”, haruslah secara menyeluruh. Diawali dengan kita coba catat dalam 3 hari sejak pagi sampai malam: Apa saja aktifitas kita dalam bekerja? Apakah kita sudah “produktip”? Bila terpikir akan melakukan sesuatu dan kita menundanya, catat: apa yang seharusnya kita lakukan, dan kenapa kita menunda nya?
Obat paling mujarab adalah perubahan mindset kita. Dengarkan dan ubahlah cara kita berpikir dan berbicara dengan diri kita sendiri, internal dialog kita:
1. Jangan gunakan: saya SEHARUSNYA melakukan…., tetapi: Saya MEMILIH untuk melakukan…..
2. Jangan: Saya harus SELESAIKAN pekerjaan ini…, tetapi: Kapan saya bisa MULAI melakukannya?
3. Jangan: Pekerjaan besar ini harus SELESAI…, tetapi: Saya mengambil satu langkah AWAL.
4. Jangan: Kalau saya melakukannya, maka harus SEMPURNA…., tetapi: Kita MANUSIAWI, asal kita sudah melakukan yang terbaik yang kita bisa.
5. Jangan: Bekerja seharusnya TIDAK BERMAIN…, tetapi: BERMAIN justru MENUNJANG produktifitas.
Kelima pola pikir diatas akan mampu membuat kita lebih rela dan mau, untuk memulai sesuatu tanpa adanya perasaan tertekan. Penting sekali untuk juga membuat kita merasa “tidak beresiko” untuk memulai sesuatu. Kita semua tidak suka resiko, dan tidak akan mau melakukan sesuatu yang beresiko, baik resiko gagal, malu, kurang sempurna, atau apapun. Ini membuat kita menunda pelaksanaan hal itu.
Obat mujarab lainnya adalah: Lalukan “30 menit yang ajaib”. Luangkan waktu 30 menit saja untuk mengerjakan satu hal yang sudah lama anda tunda itu. Kita berjanji hanya 30 menit, tanpa interupsi, dan kita akan beristirahat, atau bermain, setelah itu. Tanpa kita skedul kita bisa saja melompat dan mengerjakan “project” tertentu untuk 30 menit. Fokus pada kata ‘MULAI” dan bukan harus selesai dengan sempurna. Sehari kita bisa saja melakukan 3 atau 4 hal “setengah jam-an” ini yang akan menjadi “booster” sukses kita.
Penundaan, sudah mensabotasi banyak kesempatan kita untuk sukses. Sudah waktunya kita bangkit dan menhadapinya dengan penuh semangat. Apa hal terburuk yang akan terjadi kalau kita melakukan hal itu? Apa kah kita mampu menerima akibatnya kalau gagal? Adalah alternatip lain untuk mencapai tujuan kita? Dapatkah kita kurangi kemungkinan gagal kita? Pikirkan kekawatiran kita, dan kalau jawaban dari pertanyaan2 kekuatiran kita dapat kita atasi, maka MULAILAH mengerjakannya.
Selamat memulai, salam sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar