Rabu, 26 September 2012

"Kejahatan Dibalas Kebaikan"

Saat Berlin Timur dan Berlin Barat berselisih, ke2 negara itu dipisahkan oleh sebuah tembok raksasa sepanjang 165km x tinggi 3.6m, yang dibangun oleh Berlin Timur, dan dikenal sbg Tembok Berlin.

Berlin Timur selalu diidentikkan sebagai daerah kekuasaan Soviet, sedangkan Berlin Barat diidentikkan  kekuasan Amerika. Kehidupan di kedua Berlin itu sangat jauh berbeda, Berlin Timur sangat miskin dan ketinggalan, sedangkan Berlin Barat  makmur dan kaya.

Karena melihat kehidupan Berlin Barat yang demikian majunya, hal ini telah menimbulkan kebencian dan keirian dari penduduk Berlin Timur. Suatu hari mereka mengumpulkan sejumlah sampah lalu sengaja dibuang ke Berlin Barat. Ini juga upaya provokasi untuk memperuncing konflik Blok Timur dan Blok Barat.

Penduduk Berlin Barat tidak marah apalagi membalas dengan sampah yang dibuang ke wilayahnya. Sebaliknya mereka mengumpulkan sejumlah makanan lezat lalu dilemparkan balik ke Berlin Timur.  Dengan sengaja sebuah spanduk disisipkan di antara barang yang dilemparkan. Spanduk itu berbunyi: “Terima kasih atas pemberian  yang kalian miliki. Kami hanya bisa memberikan  apa yang kami miliki. Semoga bisa bermanfaat. Saudara sebangsaku.”

Penduduk Berlin Timur merasa sangat malu karena setelah memberikan sampah, malah dibalikkan dengan diberi makanan, serta masih menganggap mereka sebangsa. Semenjak hari itu tidak pernah lagi terdengar ada sampah dan kotoran yang dibuang ke Berlin Barat.

Membalas kejahatan dengan kebaikan adalah perintah Tuhan dlm Roma 12:17,21.

Membalas setiap tindakan balas dendam, akan memancing tindakan balas dendam lainnya, sehingga perseteruan tidak akan ada habisnya.

(*)Balas dendam hanya akan membuat seseorang menjadi sederajat dengan musuhnya, tetapi pemaafan akan menjadikan dirinya sebagai pemenang.(y)

Mengasihi bukan berarti kita lemah, namun justru karena kita kuat dan cukup dewasa utk memahami bahwa org lain membuat kesalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar