1Tawarikh 16:34
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab IA baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNYA.
Sekelompok alumni University California of Bekeley yg tlah mapan dalam karir masing-masing berkumpul & mendatangi professor kampus mereka yg tlah tua.
Percakapan segera terjadi & mengarah pada komplain tentang stress di pekerjaan & kehidupan mereka.
Menawari tamu-tamunya kopi,
professor pergi ke dapur & kembali dgn poci besar berisi kopi & cangkir berbagai jenis.
Dari porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa,
beberapa diantaranya gelas mahal & beberapa lainnya sangat indah & mengatakan pada para mantan mahasiswanya u/ menuang sendiri kopinya.
Setelah smua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan,
professor itu mengatakan:: "Jika kalian perhatikan, smua cangkir yg indah & mahal tlah diambil, yg tertinggal hanyalah gelas biasa & yg murah saja.
Meskipun normal bagi kalian u/ mengingini hanya yg terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yg mjd sumber masalah & stress yg kalian alami."
"Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tak mempengaruhi kualitas kopi.
Dalam byk kasus, itu hanya lebih mahal & dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa yg kita minum.
Apa yg kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukanlah cangkirnya,
namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik & kemudian mulai memperhatikan cangkir org lain."
PESAN MORAL
Kehidupan bagai kopi, sedang pekerjaan, uang & posisi dalam masyarakat adalah cangkirnya.
Cangkir bagaikan alat u/ memegang & mengisi kehidupan. Jenis cangkir yg kita miliki tak mendefinisikan ato juga mengganti kualitas kehidupan yg kita hidupi.
Seringkali, karna berkonsentrasi hanya pd cangkir, kita gagal u/ menikmati kopi yg Tuhan sediakan bagi kita.
Tuhan memasak & membuat kopi, bukan cangkirnya.
Jadi nikmatilah kopinya, bukan cangkirnya.
"SADARILAH JIKA KEHIDUPAN ANDA ITU JAUH LEBIH PENTING DIBANDING PEKERJAAN ANDA !!"
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab IA baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNYA.
Sekelompok alumni University California of Bekeley yg tlah mapan dalam karir masing-masing berkumpul & mendatangi professor kampus mereka yg tlah tua.
Percakapan segera terjadi & mengarah pada komplain tentang stress di pekerjaan & kehidupan mereka.
Menawari tamu-tamunya kopi,
professor pergi ke dapur & kembali dgn poci besar berisi kopi & cangkir berbagai jenis.
Dari porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa,
beberapa diantaranya gelas mahal & beberapa lainnya sangat indah & mengatakan pada para mantan mahasiswanya u/ menuang sendiri kopinya.
Setelah smua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan,
professor itu mengatakan:: "Jika kalian perhatikan, smua cangkir yg indah & mahal tlah diambil, yg tertinggal hanyalah gelas biasa & yg murah saja.
Meskipun normal bagi kalian u/ mengingini hanya yg terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yg mjd sumber masalah & stress yg kalian alami."
"Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tak mempengaruhi kualitas kopi.
Dalam byk kasus, itu hanya lebih mahal & dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa yg kita minum.
Apa yg kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukanlah cangkirnya,
namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik & kemudian mulai memperhatikan cangkir org lain."
PESAN MORAL
Kehidupan bagai kopi, sedang pekerjaan, uang & posisi dalam masyarakat adalah cangkirnya.
Cangkir bagaikan alat u/ memegang & mengisi kehidupan. Jenis cangkir yg kita miliki tak mendefinisikan ato juga mengganti kualitas kehidupan yg kita hidupi.
Seringkali, karna berkonsentrasi hanya pd cangkir, kita gagal u/ menikmati kopi yg Tuhan sediakan bagi kita.
Tuhan memasak & membuat kopi, bukan cangkirnya.
Jadi nikmatilah kopinya, bukan cangkirnya.
"SADARILAH JIKA KEHIDUPAN ANDA ITU JAUH LEBIH PENTING DIBANDING PEKERJAAN ANDA !!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar