Minggu, 13 Oktober 2013

"PUJIAN atau KRITIK"


"Sebab aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara datang dan bersaksi tentang hidupmu dalam kebenaran, sebab memang engkau hidup dalam kebenaran".  (3 Yohanes 1:3)

Kebanyakan orang cenderung lebih mudah melontarkan kritikan daripada pujian. Ketika seseorang melakukan kesalahan, ia akan dicela habis2an. Tetapi, ketika ia berprestasi atau menjalankan tugas dengan baik, tidak banyak pujian yang ia peroleh. Padahal, pujian yang tulus dan tepat sasaran sangat efektif untuk memacu orang agar berusaha dengan lebih bersemangat.Selain itu, pujian menjadikan seseorang merasa dirinya dihargai.

Dalam Alkitab, kita dapat membaca berbagai pujian bagi orang yang memang layak menerimanya. Salah satunya adalah pujian Yohanes kepada Gayus. Yohanes mendengar kabar bahwa Gayus hidup dalam kebenaran dan ramah terhadap saudara2 seiman, bahkan kepada mereka yang tergolong orang asing.

Memang, jika kita belum terbiasa, pada awalnya lidah ini terasa berat untuk mengucapkan pujian.Terkadang kita berpikir, nanti ќά£άΰ di puji jd Besar Kepala.Namun, sadarilah tetap jauh lebih baik kita memuji drpd mengkritik terus menerus.

•» Seorg suami atau ayah yang tekun bekerja, kita puji.
•» Seorg istri atau ibu yang menyajikan masakan yang enak, kita puji.
•» Seorg anak yang rajin belajar, kita puji.
•» Seorg pendeta yang berkotbah dengan baik, kita puji.
•» Seorg bawahan yang rajin dan setia, kita puji.

Janganlah segan memuji!
Saat kita berlatih memuji, kita jg melatih diri kita:
=-?Berpikir +;
 Melihat sisi + &
Memperkatakan hal yg +.

(y)KETIKA KITA MELONTARKAN PUJIAN YANG TULUS, KITA MEMBERIKAN PUPUK UNTUK MENUMBUHKAN KEBAIKAN(y)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar