Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
(Wahyu 2:26)
Sebelum Yusuf dipakai Tuhan untuk memerintah pada masa tujuh tahun kelimpahan, Yusuf harus dipersiapkan terlebih dahulu. Namun firman Tuhan mencatat keberhasilan Yusuf atas setiap proses yang harus dialaminya.
(Wahyu 2:26)
Sebelum Yusuf dipakai Tuhan untuk memerintah pada masa tujuh tahun kelimpahan, Yusuf harus dipersiapkan terlebih dahulu. Namun firman Tuhan mencatat keberhasilan Yusuf atas setiap proses yang harus dialaminya.
Saat saudara-saudaranya memperlakukan dirinya dengan kejam, ia tidak menjadi jahat.
Dia tidak kepahitan saat dibuang ke dalam sumur.
Dia tidak tertekan meskipun telah dijual menjadi budak.
Dia tetap hidup saleh ditengah-tengah godaan istri tuannya saat menjadi budak.
Dia terus memberikan yang terbaik di manapun ia berada.
Dan Yusuf mengakhiri cerita hidupnya sebagai manusia yang berhati emas,
“Memang kamu mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Tuhan telah mereka-rekakannya untuk kebaikan,…” (Kejadian 50:20).
Setiap kejadian atau proses yang dialaminya tidak membuatnya pahit, kecewa atau gila.
Banyak diantara kita yang menginginkan hidup yang berkelimpahan,
namun tidak mau menjalani prosesnya. Tuhan sedang menanti Yusuf-Yusuf-Nya yang dapat dipercayakan kelimpahan tersebut.
Mungkin sebagian diantara Anda ada yang masih di dalam sumur dan kepahitan, ɑdɑ yang ketakutan dalam tekanan sebagai budak, menanggapi godaan istri Potifar, atau mungkin stres karena berada dalam penjara dan tidak tahu kapan akan keluar.
Jika ingin mendapatkan kelimpahan itu maka kita harus memenangkan setiap proses yang menjadi bagian kita.
Tidak berlari atau pun menghindarinya, tapi terus maju dan melangkah dalam jalan-jalan Tuhan sambil mengucapkan syukur, hingga tiba waktunya bagi kita untuk menerima “7 tahun kelimpahan” dalam hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar