Bagi mereka yang tinggal di apartemen, tentunya tidak asing dengan  istilah ‘building maintenance’. Bahkan setiap bulannya ada ‘maintenance  fee’ yang harus dibayarkan. Istilah ‘maintenance fee’ itu dimaksudkan  untuk menikmati fasilitas apartemen, semisal kolam renang atau tempat  fitnes. Juga untuk pemeliharaan apartemen secara keseluruhan misalnya  lobby, tempat bermain anak (playground), dan sebagainya.
Ketika ada yang tidak beres di apartemen, biasanya merekalah yang dipanggil. Building Maintenance Staff atau engineer.  Tim ini cukup hebat dan tangguh. Ketika mereka datang, tak lama,  persoalan menjadi beres. Mulai dari mengganti bola lampu yang rusak,  tempat cuci piring yang mampet, juga toilet yang ‘flush’-nya rusak.  Sesederhana itu saja. Mereka datang seolah masalah selesai.
Para  teknisi ‘building maintenance’ ini mengingatkan saya pula, bahwa ada  banyak hal yang belum beres di diri saya. Entah kemarahan yang belum  selesai, dendam yang kembali tampil, atau rasa bahwa diri tak berharga.  Banyak hal yang membawa saya keluar jalur dari citra diri yang telah  diciptakan Tuhan dari semula. Seharusnya saya mensyukuri keberadaan saya  dan bersukacita atas setiap hari yang Dia berikan bagi saya, namun tak  jarang ketidakberesan itu menjadi kendala yang menghalanginya.
Ketika Tuhan menyentuh hidup saya, saya merasakan bahwa memang Dialah master  dari ‘building maintenance’ yang terhebat. Dia mampu menyelesaikan  seluruh ketidakberesan ataupun permasalahan yang saya alami. Bedanya  mungkin, tidak secara langsung atau instan, karena Dia pun ingin saya  belajar pula secara berproses untuk mengendalikan diri saya dan hidup  lebih baik lagi dalam perjalanan kehidupan bersama-Nya.
Tuhan  selalu memelihara saya, memelihara kita semua. Kasih-Nya yang luar  biasa itu senantiasa memberikan harapan dan kekuatan baru, bahwa  sebobrok-bobroknya diri seseorang di masa lampau-apabila Tuhan sudah  masuk dalam hidupnya dan dia sungguh ingin berubah- Tuhan pasti sediakan  jalan untuk mengembalikannya ke jalan yang benar. Yang harus kita  lakukan adalah tetap percaya pada-Nya di dalam iman serta  bersungguh-sungguh ingin memperbaiki diri/bertobat.
Sungguh  saya berterima kasih untuk pemeliharaan Tuhan yang sangat luar biasa.  Dia bisa lakukan apa saja, karena Dia Maha Kuasa. Tetapi, Dia juga  inginkan kita bertumbuh di dalam iman akan Dia. Tak berhenti berharap  atau menjadi putus asa karena kasih-Nya akan memampukan kita menjadi  lebih baik lagi. Tiada yang mustahil jika terus berjalan bersama-Nya.
HCMC, 24 Juni 2011
-fonnyjodikin-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar