Lawak-lawak dulu sejenak yah :D
Pepatah yng terpeleset;
● Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti disate juga...
● Rajin Mangkal, Kaya
● Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya, yang enaK-enak pangkal paha,
rame-rame pangkalan ojek
● Semut di seberang lautan keliatan, gajah di pelupuk mata kelilipan
● Cinta ditolak, dukun beranak
● Sambil menyelam minumnya tetap teh botol Sosro
● Ringan sama dipikul, berat minta dibawain
● Single itu prinsip, jomblo itu nasib
● Wong ompong nyaring bunyinya
● Nasir sudah menjadi tukang bubur
● Dimana ada jalan, disitu banyak mobil
● Bagai buah simalakama, tidak dimakan Ibu mati, dimakan Bapak kawin lagi
● Setinggi-tingginya Bangau terbang, akhirnya jadi kecap juga
● Jauh di angkot, dekat naik ojek
● Air beriak tanda ada yang tenggelam
● Lebih baik berputih tulang dari pada putih badan karena panuan
● Besar pasal daripada tilang
● Jangan ada janda di antara kita
● Anjing menggonggong, maling kulkas berlalu
● Surga anak ada di telapak kaki ibu, surga bapak ada di antara kaki ibu.
● Sekali melambai, dua tiga banci mengikuti
● Karena sperma setitik, bengkak perut tetangga
● Guru kencing jongkok, murid berlari ngintip
● Maksud hati memeluk Nunung, apa daya keburu digampar Badrun
● Dimana ada kemauan, di situ ada kemaluan
● Malu bertanya, sesat di jalan. Besar kemaluan, susah berjalan
● Lebih baik pulang tinggal nama, daripada
gagal di malam pertama.
● Bekerja keraslah, karena yang keraslah yang mampu “bekerja”.
● Bukan salah bunda mengandung, salahkan bapak yang menaruh burung.
● Tidurlah sebelum kamu ditiduri.
● Maju perut pantat mundur.
● Tak ada gadis yang tak retak.
● Sepandai-pandai menyimpan istri Muda, akhirnya tua juga :D
*nerd* :) :D
Pepatah yng terpeleset;
● Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti disate juga...
● Rajin Mangkal, Kaya
● Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya, yang enaK-enak pangkal paha,
rame-rame pangkalan ojek
● Semut di seberang lautan keliatan, gajah di pelupuk mata kelilipan
● Cinta ditolak, dukun beranak
● Sambil menyelam minumnya tetap teh botol Sosro
● Ringan sama dipikul, berat minta dibawain
● Single itu prinsip, jomblo itu nasib
● Wong ompong nyaring bunyinya
● Nasir sudah menjadi tukang bubur
● Dimana ada jalan, disitu banyak mobil
● Bagai buah simalakama, tidak dimakan Ibu mati, dimakan Bapak kawin lagi
● Setinggi-tingginya Bangau terbang, akhirnya jadi kecap juga
● Jauh di angkot, dekat naik ojek
● Air beriak tanda ada yang tenggelam
● Lebih baik berputih tulang dari pada putih badan karena panuan
● Besar pasal daripada tilang
● Jangan ada janda di antara kita
● Anjing menggonggong, maling kulkas berlalu
● Surga anak ada di telapak kaki ibu, surga bapak ada di antara kaki ibu.
● Sekali melambai, dua tiga banci mengikuti
● Karena sperma setitik, bengkak perut tetangga
● Guru kencing jongkok, murid berlari ngintip
● Maksud hati memeluk Nunung, apa daya keburu digampar Badrun
● Dimana ada kemauan, di situ ada kemaluan
● Malu bertanya, sesat di jalan. Besar kemaluan, susah berjalan
● Lebih baik pulang tinggal nama, daripada
gagal di malam pertama.
● Bekerja keraslah, karena yang keraslah yang mampu “bekerja”.
● Bukan salah bunda mengandung, salahkan bapak yang menaruh burung.
● Tidurlah sebelum kamu ditiduri.
● Maju perut pantat mundur.
● Tak ada gadis yang tak retak.
● Sepandai-pandai menyimpan istri Muda, akhirnya tua juga :D
*nerd* :) :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar