Selasa, 20 November 2012

Seandainya Saja....

Filipi 4:11
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.

Dua orang gelandangan (G) sedang duduk mengobrol di sudut jalan.

G1: "Hidup ini memang susah, tapi seandainya saja aku punya uang satu juta rupiah, hidupku pasti bahagia."

Tenyata obrolan itu didengar seorang jutawan (J) yg kebetulan lewat, dan diapun bertanya:
"Maaf, saya dengar tadi Anda bilang hidup Anda akan bahagia jika Anda punya satu juta rupiah?"

G1: "Benar sekali pak."
J : "Oke, saya akan beri Anda satu juta rupiah, semoga Anda berbahagia."

Setelah sang jutawan menyerahkan uang dan pergi, apakah yg dikatakan si gelandangan?
G1: "Wah, seandainya saja aku tadi bilang sepuluh juta!!!"

Ada banyak kata "seandainya saja" menjadi kata favorit dalam kehidupan kita. Seandainya aku lahir di keluarga konglomerat yg kaya-raya dan sukses; seandainya aku punya keahlian, kekayaan, popularitas...; seandainya aku seperti si A, si B dstnya.

Benjamin Franklin berkata:
"Rasa cukup membuat orang miskin menjadi kaya, tapi rasa tidak cukup membuat orang kaya menjadi miskin."

Rasa cukup ditentukan dari apa yg kita punya, dan  bagaimana sikap kita terhadap apa yg terjadi dan apa yg kita miliki itu.
Bukan impian yg membuat kita bahagia, tapi rasa syukurlah yg menentukannya.
Saat kita hanya mengukur segalanya dari materi, kita tidak akan pernah merasa cukup.

Rasa cukup bukanlah berarti membunuh passion (hasrat/kemauan) utk bekerja keras, ttapi rasa cukup membuat kita mampu melihat bahwa Tuhan telah memberikan yg terbaik dari apa yg kita punya...

Jadi mulai hari ini berhati-hatilah jika kata "seandainya saja" lebih sering Anda ucapkan atau pikirkan ketimbang ucapan syukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar