Ada Örang kaya Чğ mengeluh pada têmännya, "Örang² tïdäk menyukai saya. Mereka mengatakan bahwa saya pelit dan hanya mementingkan diri sendiri. Mereka tïdäk tahu bahwa saya sudah membuat surat wasiat U̲n̲t̲u̲k̲ memberikan semua kekayaan saya pada Örang² Чğ miskin bila nanti saya meninggal."
Temannya menjawab, "Ada kisah Babi dan sapi. Mudah²an kisah ini membawa pelajaran penting bagi kamu. Suatu hari babi datang mengeluh kepada sapi. 'Manusia šèlälu bercerita ttg kasih, tetapi mengapa mereka tïdäk pernah menyukai saya?! Kalau mereka memaki sesamanya, nama saya pasti ikut disebut². Pdhl, saya sudah banyak memberi kepada mereka. Daging saya mereka masak, bahkan kaki saya pun dibikin sop. Tetapi, toh mereka tètäp menganggap saya babi, binatang Чğ hina. Kelihatannya kamu jauh lebih berharga deh sapi."
Setelah berpikir sejenak, sapi menjawab, "Mungkin karênä aku memberikan sesuatu kepada mereka juga pada saat aku masih hidup, yaitu susuku, sedangkan kamu hanya memberi pada saat kamu sudah mati."
Pesan Moral :
Hidup ini adl kesempatan Чğ Tuhan berikan bagi manusia U̲n̲t̲u̲k̲ menjadi berkat bagi sesamanya. Tuhan menginginkan agar kehidupan Örang percaya merupakan kehidupan Чğ berdampak bagi sesama.
Örang Чğ memberi hanya ketika ia sudah mati, adl Örang Чğ pelit dan mementingkan dirinya sendiri.
Mat 5:16
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan Örang, supaya mereka melihat perbuatanmu ўαnğ baik dan memuliakan Bapamu Чğ di sorga."
Pesan Moral :
Hidup ini adl kesempatan Чğ Tuhan berikan bagi manusia U̲n̲t̲u̲k̲ menjadi berkat bagi sesamanya. Tuhan menginginkan agar kehidupan Örang percaya merupakan kehidupan Чğ berdampak bagi sesama.
Örang Чğ memberi hanya ketika ia sudah mati, adl Örang Чğ pelit dan mementingkan dirinya sendiri.
Mat 5:16
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan Örang, supaya mereka melihat perbuatanmu ўαnğ baik dan memuliakan Bapamu Чğ di sorga."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar