Markus 1 : 40-45.
Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku. - Mrk 1:40b
Di dunia ini, ada orang-orang yang amat kaya sehingga apapun dapat dibeli dengan mudah. Masih ingat serial TV “Meteor Garden” yang sempat booming beberapa tahun? Ya, anak-anak muda kaya seperti tokoh dalam film tersebut bukan hanya tokoh isapan jempol belaka.
Apapun yang mereka inginkan tinggal disebut, maka semuanya ada.
Bahagia sekali rasanya.
Berbeda dengan orang kusta dalam Injil hari ini. Dia telah menderita penyakit yang membuatnya dijauhi semua orang.
Bahkan untuk meminta kesembuhan dari Yesus saja dia tidak berani berharap banyak. Karena itu kalimat pertama yang dia ucapkan dimulai dengan kata-kata: “Kalau Engkau mau…” Dia tidak menuntut, dia tidak “memerintah” Tuhan untuk menyembuhkannya, tetapi dia meminta dengan rendah hati, memohon belas kasihan Tuhan untuk menyembuhkannya. Karena itulah jawaban Yesus diawali dengan kata-kata: “Aku mau…”.
Saudara, seringkali kita memperlakukan Tuhan seperti orang kaya memperlakukan bawahannya.
Kita meminta ini dan itu, namun ketika Tuhan tidak memberikannya, kita marah dan berkata, “Tuhan tidak adil.”
Itu salah. Bukan kita tuannya, melainkan Tuhan. Ketika kita meminta, kita perlu juga untuk memiliki sikap berserah, bukan menuntut. Sehingga kita tidak mengatur kapan dan bagaimana cara Tuhan mengabulkan doa kita. Ketika kita berserah, percayalah, Tuhan akan menjawab doa kita dengan cara yang jauh lebih indah daripada yang pernah kita bayangkan.
Tuhan, ajarku untuk selalu berserah hingga Engkau berkata: “Aku mau…”
"Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."" (Lukas 1:37).
Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku. - Mrk 1:40b
Di dunia ini, ada orang-orang yang amat kaya sehingga apapun dapat dibeli dengan mudah. Masih ingat serial TV “Meteor Garden” yang sempat booming beberapa tahun? Ya, anak-anak muda kaya seperti tokoh dalam film tersebut bukan hanya tokoh isapan jempol belaka.
Apapun yang mereka inginkan tinggal disebut, maka semuanya ada.
Bahagia sekali rasanya.
Berbeda dengan orang kusta dalam Injil hari ini. Dia telah menderita penyakit yang membuatnya dijauhi semua orang.
Bahkan untuk meminta kesembuhan dari Yesus saja dia tidak berani berharap banyak. Karena itu kalimat pertama yang dia ucapkan dimulai dengan kata-kata: “Kalau Engkau mau…” Dia tidak menuntut, dia tidak “memerintah” Tuhan untuk menyembuhkannya, tetapi dia meminta dengan rendah hati, memohon belas kasihan Tuhan untuk menyembuhkannya. Karena itulah jawaban Yesus diawali dengan kata-kata: “Aku mau…”.
Saudara, seringkali kita memperlakukan Tuhan seperti orang kaya memperlakukan bawahannya.
Kita meminta ini dan itu, namun ketika Tuhan tidak memberikannya, kita marah dan berkata, “Tuhan tidak adil.”
Itu salah. Bukan kita tuannya, melainkan Tuhan. Ketika kita meminta, kita perlu juga untuk memiliki sikap berserah, bukan menuntut. Sehingga kita tidak mengatur kapan dan bagaimana cara Tuhan mengabulkan doa kita. Ketika kita berserah, percayalah, Tuhan akan menjawab doa kita dengan cara yang jauh lebih indah daripada yang pernah kita bayangkan.
Tuhan, ajarku untuk selalu berserah hingga Engkau berkata: “Aku mau…”
"Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."" (Lukas 1:37).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar