Flp 2:2-8; "....hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri....."
Di suatu senja, sepasang suami istri berdebat cukup sengit di dalam kamar. Perdebatan itu berkembang menjadi pertengkaran dan mereka melemparkan kata2 yang tak semestinya diucapkan. Persoalan2 yang pernah terjadi di masa lalu, yang sebenarnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah yang sedang mereka bicarakan saat itu diungkit kembali. Dalam pertengkaran dimana emosi sudah tidak terkendali, maka rekaman kepedihan dan sakit hati di masa lalu yang sudah dimaafkan namun tak dilupakan, akan kembali diputar dan dinikmati dalam keperihan. Pertengkaran mampu mencairkan lagi semua perkara yang sudah dibekukan.
Ketika suami istri itu berteriak satu dengan yang lain dan hampir saja lepas kendali, tiba2 perlahan2 pintu kamar mereka dibuka sedikit. Sebuah tangan mungil terulur dan menaruh selembar kertas di engsel pintu. Kehadiran si tangan mungil mampu menutup kedua mulut yang ramai bertengkar itu. Sang istri berjalan ke pintu dan mengambil kertas yang bertuliskan, "AKU SAYANG PAPA DAN MAMA." Di kertas itu ada gambar berbentuk hati yang diwarnai dengan krayon merah. Ternyata putra mereka memberi perhatian pada keributan yang terjadi di dalam kamar. Bocah berusia 8 tahun itu berhasil melakukan bagiannya, MENDAMAIKAN papa dan mamanya dengan cara yang sederhana.
Kedamaian dalam kehidupan berumah tangga diciptakan oleh semua pihak, terutama oleh suami istri. Ef 4:31-32; "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu...."
Ingatlah bahwa pertengkaran tidak akan memberi titik temu, hanya sikap yang sabar, mengalah dan pikiran positif yang memampukan kita melihat sisi yang benar.
SORGA dan KEBAHAGIAAN berdiam di dalam hidup pasangan yang Saling Memahami.
TUHAN MEMBERKATI({})
Di suatu senja, sepasang suami istri berdebat cukup sengit di dalam kamar. Perdebatan itu berkembang menjadi pertengkaran dan mereka melemparkan kata2 yang tak semestinya diucapkan. Persoalan2 yang pernah terjadi di masa lalu, yang sebenarnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah yang sedang mereka bicarakan saat itu diungkit kembali. Dalam pertengkaran dimana emosi sudah tidak terkendali, maka rekaman kepedihan dan sakit hati di masa lalu yang sudah dimaafkan namun tak dilupakan, akan kembali diputar dan dinikmati dalam keperihan. Pertengkaran mampu mencairkan lagi semua perkara yang sudah dibekukan.
Ketika suami istri itu berteriak satu dengan yang lain dan hampir saja lepas kendali, tiba2 perlahan2 pintu kamar mereka dibuka sedikit. Sebuah tangan mungil terulur dan menaruh selembar kertas di engsel pintu. Kehadiran si tangan mungil mampu menutup kedua mulut yang ramai bertengkar itu. Sang istri berjalan ke pintu dan mengambil kertas yang bertuliskan, "AKU SAYANG PAPA DAN MAMA." Di kertas itu ada gambar berbentuk hati yang diwarnai dengan krayon merah. Ternyata putra mereka memberi perhatian pada keributan yang terjadi di dalam kamar. Bocah berusia 8 tahun itu berhasil melakukan bagiannya, MENDAMAIKAN papa dan mamanya dengan cara yang sederhana.
Kedamaian dalam kehidupan berumah tangga diciptakan oleh semua pihak, terutama oleh suami istri. Ef 4:31-32; "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu...."
Ingatlah bahwa pertengkaran tidak akan memberi titik temu, hanya sikap yang sabar, mengalah dan pikiran positif yang memampukan kita melihat sisi yang benar.
SORGA dan KEBAHAGIAAN berdiam di dalam hidup pasangan yang Saling Memahami.
TUHAN MEMBERKATI({})
Tidak ada komentar:
Posting Komentar