Jumat, 01 Juli 2011

Bicara Lembut, Bicara Lambat

Amsal 15:1
Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 1; Matius 1; 1 Raja-Raja
15-16

John Wayne, seorang aktor dan bintang film terkenal Amerika,
pernah berkata, “Bicara lembut, bicara lambat, dan jangan
bicara terlalu banyak.” Nasihat Wayne ini sulit saya ikuti karena
saya cenderung berbicara cepat dan saya tidak selalu berbicara
dengan tenang ataupun membatasi perkataan saya.

Meskipun demikian, pendapat tentang mengendalikan perkataan ini dapat bermanfaat ketika kita berhadapan dengan amarah. Alkitab mengatakan bahwa kita haruslah “lambat untuk berkata-
kata” (Yak. 1:19), dan bahwa “jawaban yang lemah lembut
meredakan kegeraman” (Ams. 15:1).

Gideon memberikan jawaban yang lembut sewaktu berdebat
dengan sejumlah orang Israel lainnya (Hakim-hakim 8). Segera
setelah bala tentaranya mengalahkan bangsa Midian,
sekelompok orang sebangsanya mengecam Gideon dengan
tajam (ayat 1). Mereka marah karena tidak dilibatkan dalam
peperangan. Namun, Gideon tidak membalas mereka dengan
tanggapan yang kasar. Sebaliknya, ia mengingatkan bahwa
mereka telah menangkap dan menumpas kedua raja Midian.
Ia juga memberikan penghargaan kepada orang-orang itu dengan
berkata, “Apa yang telah dapat kucapai, jika dibandingkan
dengan kamu?” Akhirnya, “redalah marah mereka terhadap
dia” (ayat 3).

Dengan pertolongan Tuhan, kita dapat memadamkan situasi-
situasi yang memanas dengan cara mengendalikan perkataan
kita. Menanggapi orang yang marah dengan hati-hati dan
perkataan yang lembut dapat menghasilkan kesatuan, bagi
kemuliaan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar